Mengapa Gigi Tidak Teratur

April 14, 2008 pukul 2:34 am | Ditulis dalam gigi dan mulut | Tinggalkan komentar
Tag:

Gigi berdesak- desakan?Gigi maju (baca: tongos)? gigi mundur (baca: nyakil)? ataukah gigi jalan di tempat??!!

Gigi perlu dirawat sejak dini agar anak tidak mengalami gangguan tumbuh kembang gigi, di samping mempertahankan keadaan gigi yang normal, sehingga saat dewasa memperoleh oklusi gigi (hubungan antara gigi-gigi di rahang atas dan rahang bawah) yang harmonis, fungsional, dan estetis.

Faktor yang menyebabkan susunan gigi tak beraturan, antara lain sbb
A. Penyebab tidak langsung
1. Faktor genetik.
Contohnya orang tua dengan kelainan skelatal (tulang rahang) dengan rahang bawah ebih maju ke depan di banding rahang atas (cakil) kemungkinan akan mempunyai anak dengan kondisi rahang yang serupa.
2. Faktor kongenital
misalnya mengkonsumsi obat-obatan pada saat hamil, menderita trauma /penyakit tertentu dan kurang gizi. Faktor kongenital ini harus menjadi perhatian bagi para calon orang tua
3. Gangguan keseimbangan kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin berfungsi menghasilkan hormon dalam tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Termasuk ini adalah kelenjar pituitary, thyroid dan parathyroid. Apabila ada kelainan pada kelenjar-kelenjar tersebut, maka dapat terjadi gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan tubuh termasuk rahang dan gigi.
4. Penyakit
misalnya penyakit thalasemia.anak talasemia mengalami hambatan tumbuh kembang fisik (berat dan tinggi badan kurang) serta hambatan pertumbuhan tulang penyangga gigi. Rahang bawah pendek sehingga muka bagian atas tampak maju. Pertumbuhan vertikal juga terganggu sehingga tampak divergen, muka lebih cembung. Wajah tidak proporsional, pipi lebih tinggi, jarak kedua mata lebih lebar.

B. Penyebab langsung
1. Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya
Pergeseran gigi di sebelahnya menyebabkan penyempitan ruang pada lengkung gigi. Akibatnya, gigi permanen tidak memperoleh ruang cukup dan akan tumbuh dengan susunan gigi berjejal.
2. Gigi yang tidak tumbuh/tidak ada.
lengkung gigi dan rongga mulutnya terdapat ruangan kosong sehingga tampak celah antara gigi (diastema).
3. Gigi yang berlebih
gigi berlebih tersebut timbul dalam lengkung gigi, akan menyebabkan gigi berjejal (crowding).
4. Tanggalnya gigi tetap
5. Gigi susu tidak tanggal walaupun gigi tetap penggantinya telah tumbuh (persistens)
gigi tetap muncul diluar lengkung rahang dan tampak berjejal.
6. Bentuk gigi tetap tidak normal.
7. Kebiasaan-kebiasaan buruk, antara lain:
Bernapas lewat mulut,menghisap jari,proses penelanan yang salah, minum susu dengan botol dot menjelang tidur,menggigit pensil atau membuka jepit rambut dengan gigi, meletakkan lidah di antara gigi rahang atas dan gigi rahang bawah dll
Beberapa kebiasaan sebagian normal dilakukan oleh bayi,misalnya mengisap jari.namun jika hal ini berkelanjutan sampai dewasa dapat menyebabkan ketdakteraturan gigi.

Kondisi ketidakteraturan gigi terkadang menjadi polemik bagi sebagian kalangan.Mengikir gigi,mencukur alis,memancungkan hidung dan sejenisnya tidaklah identik dengan rawat pada kasus ini.Rawat ini tidak hanya mementingkan segi estetis saj.lebih dari itu yaitu segi fungsional.gigi yang tidak teratur akan menyebabkan sulitnya pembersihan gigi.jika sudah sulit,akan menjadi pemicu karies dst berkelanjutan pada proses kerusakan yang lebih lanjut.Terlebih bagi yang mempunyai kesulitan mengatupkan rahangnya atau kondisi lainnya. Tapi semua akan menjadi “berbeda” jika rawat “hanya” karena faktor estetis saja.Atau sekedar ikut trend “tersenyum dengan uang”.
Semua berpulang kembali pada “sang pasien”dan “drg”.
Wallahu a`alam

www.rumahkusorgaku.wordpress.com

Tinggalkan sebuah Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.